Bali Pulih dan Tren Kuat Pasar Sewa Villa Bali
Kedatangan internasional ke Bali terus meningkat dan Bali Villa menyambut kesempatan tersebut.
Sudah 6 bulan sejak pemerintah Indonesia memutuskan untuk membuka kembali perbatasannya untuk kedatangan internasional. Setelah pandemi yang panjang, Bali mulai menyambut warga negara asing yang ingin melampiaskan tekanan yang menumpuk setelah pandemi. Kami dengan senang hati menunjukkan kepada pembaca bagaimana keadaan Bali sejauh ini.
Lonjakan Kedatangan Wisatawan Bali
Bali masih mengalami peningkatan arus wisatawan asing yang stabil. Sejak perbatasan dibuka kembali pada bulan Februari 2022, turis asing mulai berbondong-bondong ke Bali.
Pada bulan Juli, statistik sudah menunjukkan jumlah yang sama seperti pada tahun 2012 dan 2013, ketika pariwisata Bali mulai meningkat pesat. Catatan statistik ini barulah sebuah kaki gunung karena jumlah kedatangan diperkirakan masih akan terus meningkat.
Mencatat hal tersebut, pasar vila saat ini berbeda dengan tahun-tahun tersebut dan tidak bisa dibandingkan, karena vila-vila yang ada di pasaran sekarang sudah memiliki tingkat permintaan yang lebih tinggi dan jauh lebih mahal.
Jumlah wisatawan asing ke Bali masih akan terus meningkat.
Sumber dari BPS Provinsi Bali (2022)
Ketangguhan Bali dan Sejarahnya Bangkit dari Masa Sulit
Melihat kembali ke catatan sebelumnya tentang peristiwa besar yang mengganggu, Bali biasanya menunjukkan kecenderungan untuk pulih lebih kuat dari musibah.
Pada tahun 2003 wabah SARS memaksa beberapa negara untuk membatasi perbatasan mereka dan selanjutnya mengurangi wisatawan yang datang ke Bali sebesar 22,76%. Namun pada tahun berikutnya, Bali kembali pulih dengan pertumbuhan 48,23% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kasus yang menarik untuk diamati ketika Gunung Agung meletus pada tahun 2017. Ini diikuti oleh beberapa letusan kecil pada tahun 2018 dan 2019. Namun, kedatangan internasional ke Bali justru meningkat pada tahun-tahun tersebut.
Hal ini menunjukkan daya tarik Bali yang kuat bagi wisatawan internasional meskipun terjadi bencana alam.
Bali bangkit lebih kuat dari kesulitan.
Foto dari Ruben Hutabarat
Peristiwa pasca pandemi baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda yang sama dengan pemulihan berbentuk U yang kuat dalam statistiknya. Pada tahun 2021 Bali hanya menerima 51 pengunjung sepanjang tahun.
Setelah membuka kembali perbatasan pada bulan Februari, jumlah pengunjung internasional melonjak menjadi lebih dari 600 ribu pada bulan Juli. Pertumbuhan tersebut terhitung lebih dari 10 ribu persen.
Stres yang menumpuk dan liburan pelampiasan setelah periode lockdown yang lama mungkin juga berkontribusi pada pertumbuhan eksplosif ini.
Bali berulang kali mengalami pemulihan berbentuk U yang positif setelah melalui periode yang sulit.
Sumber: BPS Provinsi Bali
Meninjau Pasar Vila Bali
Meskipun jumlah kedatangan internasional ke Bali mengalami lonjakan yang mengejutkan dan terus meningkat, hotel berbintang 4 dan 5 mengalami tren yang cenderung dinamis dan tingkat hunian yang relatif rendah. Rata-rata, tingkat hunian antara Januari hingga Juli hanya mencapai sekitar 25-27%.
Meskipun jumlah kedatangan internasional melonjak, tingkat hunian hotel berbintang Bali masih di bawah 40%.
Sumber: BPS Provinsi Bali (2022)
Perbedaan mencolok dalam tingkat hunian vila. Persentil ke-50 vila di Bali sendiri setidaknya memiliki tingkat hunian 60% pada bulan Maret. Angka ini terus meningkat hingga akhirnya mencapai 91% pada bulan Agustus.
Tingkat hunian villa masih lebih tinggi dibanding hotel.
Sumber: AirDNA (2022)
Permintaan dan pertumbuhan pendapatan untuk vila juga terus meningkat. Jumlah malam yang dipesan terus meningkat dari bulan Maret hingga mencapai hampir 40.000 pada bulan Agustus.
Pemesanan vila antara Maret hingga Agustus meroket hingga 152%
Sumber: AirDNA (2022)
Vila-vila di Bali dalam kisaran persentil ke-50 menghasilkan pendapatan bulanan sebesar 20,9 juta rupiah pada bulan Maret dan terus naik menjadi 110 juta rupiah pada bulan Agustus.
Sedangkan persentil ke-75 dari vila-vila di Bali menghasilkan sekitar Rp 53 juta per bulan pada bulan Maret dan mencapai Rp 179 juta pada bulan Agustus.
Sumber: AirDNA (2022)
Kesempatan Emas bagi Pasar Vila Bali
Melihat data yang ditunjukkan di atas merupakan pertanda bagi vila-vila di Bali untuk memanfaatkan peluang emas tersebut.
Semakin rendahnya jumlah orang yang menginap di hotel dan pertumbuhan positif dalam permintaan vila menunjukkan bahwa ada tren yang berkembang di kalangan wisatawan internasional yang membuat mereka condong ke arah penyewaan vila daripada hotel. Terlebih lagi setelah pandemi.
Hal ini cukup masuk akal sebab vila menawarkan pilihan yang lebih bervariasi untuk berbagai jenis wisatawan. Vila dapat mengakomodasi digital nomad yang masih membujang sekaligus menyediakan opsi untuk kelompok wisatawan besar.
Menurut sebuah survey, semakin banyak orang cenderung menyewa vila privat dibanding hotel sebab menawarkan privasi, keamanan, dan kedamaian yang lebih baik.
Vila menawarkan pilihan yang lebih variatif.
Foto dari Bali Home Immo
Selain statistik pasar yang mendukung, ada faktor lain yang patut dipertimbangkan untuk bisnis vila di Bali setelah perbatasan dibuka kembali.
Ketika Indonesia menetapkan visinya untuk mengatur pariwisata yang akan membawa kesadaran brand dan pendapatan, pemerintahnya juga memperkenalkan peraturan yang nyaman dan kebijakan yang menguntungkan yang akan memfasilitasi pariwisata.
Kebijakan paling baru adalah penerapan visa digital nomad yang memungkinkan orang asing tinggal terus menerus di Indonesia selama total 6 bulan.
Visa nomad digital akan menjadi peluang bagi vila Bali
untuk menangkap pengunjung internasional yang tinggal lebih lama.
Foto oleh Unsplash
Second Home Visa juga dapat menarik kelompok usia lanjut untuk menghabiskan masa pensiun mereka di Bali yang lebih ramah iklim.
G20 sebagai salah satu acara internasional yang paling berpengaruh juga membawa wisatawan baru ke Bali, memperluas kesadaran brand dan jangkauan pengunjung ke tingkat yang lebih besar.
Baca Juga: Peluang Bali di G20 2022
Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, pasar persewaan vila di Bali harus memanfaatkan peluang emas yang disajikan.
Ingin membeli atau menyewa vila di Bali? Vila-vila kami untuk dijual dan disewakan mencakup area terbaik, termasuk Canggu, Seminyak, Pererenan, Sanur, Uluwatu, dan banyak lagi. Tertarik membeli tanah yang cocok untuk pengembangan perumahan atau investasi?
Kami juga memiliki banyak pilihan tanah untuk dijual dan disewakan yang mungkin Anda minati. Tidak peduli apa tujuan Anda, kami bertujuan untuk membantu menemukan properti yang tepat yang cocok untuk Anda, jadi jangan ragu untuk menghubungi kami.
Penafian: Isi publikasi ini disediakan sebagai informasi umum saja dan bukan merupakan nasihat hukum, keuangan, pajak, atau profesional lainnya dari Bali Home Immo. Kinerja masa lalu bukan merupakan indikasi kinerja masa depan dan tidak boleh diandalkan sebagai dasar keputusan investasi. Beberapa informasi yang diberikan dalam publikasi ini diperoleh dari sumber pihak ketiga dan kami tidak menjamin bahwa konten publikasi ini akurat, lengkap, atau mutakhir.
